Rabu, 03 Desember 2008

Darah Biru

Soeharto, pada masa kepemimpinannya sebagai presiden RI, banyak disorot soal praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Rezim ini sejak tahun 1998 lengser. Jadi, sudah 10 tahun. Dan Bapak Pembangunan ini sudah meninggal dunia. Walau sudah sepuluh tahun dan Pak Harto telah berpulang ke rumah Allah, tetapi praktek KKN masih tetap dilakoni para pejabat kita.


Tulisan ini, bukan mau menghakimi atau mau mengganggu Almarhum, yang sudah tenang di alam sana. Tetapi sebagai kritikan terhadap para pejabat kita, yang masih enggan melepaskan praktek ini. Mungkin mereka udah terlena kali ya?

Korupsi saat ini lebih banyak terjadi di daerah, baik di tingkat propinsi maupun di tingkat kabupaten. Dan kabupaten yang baru dimekarkan juga, tidak takut melakukan praktek ini. Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) sudah gencar melakukan pemeriksaan sampai pada penangkapan dan penahanan. Mungkin udah jerah kali ya??

Disamping praktek korupsi diatas, pejabat kita juga gemar melakukan praktek Kolusi dan Nepotisme. Menjelang pemilihan umum (PEMILU) 2009, anak, istri, mantu, cucu, ceceh dan cicit pun berlomba menjadi calon legislatif. Dan mereka mendapatkan nomor urut yang bagus. Karena orang tuanya atau opanya Gubernur, Bupati atau Walikota. Mungkin mereka darah biru? atau mereka itu orang gelojoh alias rakus. Anda yang mengambil kesimpulan sendiri.

2 komentar:

jelta 8 Desember 2008 pukul 10.17  
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
jelta 8 Desember 2008 pukul 10.25  

udah mantap bro tu tulisan darah birunya.....kalau boleh kasih saran sedikit untuk lebih menguatkan wacana anda bagusnya pakai narasumber baik itu masyarakat atau para pejabat.....from rusdiyanto"boys".000814041...progstud:ilmu politik 000

About This Blog

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP