Senin, 22 Desember 2008

Miras Pemicu Pertikaian pemuda


Kapolsek Wori dan jajarannya, menggelar kegiatan "tatap muka dan pemusnahan MIRAS (Minuman Keras )" bersama masyarakat se-Kecamatan Wori, pada hari jumat 19 Desember 2008. Kegiatan ini dilaksanakan karena menjelang Natal dan tahun baru, banyak terjadi tindakan yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Dan semua tindakan itu dipicu oleh Miras.

Para Hukum tua dan juga pemilik warung/kios, diundang untuk hadir dalam acara ini. Dan dihimbau untuk menjaga keamanan dan ketertiban bersama. Minuman keras, kerapkali menjadi pemicu terjadinya pertikaian antara pemuda baik di dalam desa maupun dengan pemuda dari luar desa.

Menurut Salah satu Hukum Tua, yang mengikuti pertemuan itu, mengatakan bahwa biasanya anak muda kalau so mabo, susah mo bilang deng mo ator akang. Dorang pe orang tua, dorang mo melawang apalei orang laeng, dorang mo mengada deng mo pangge bakalae. Hukum tua lei dorang so nya pake. Lia jo anak-anak muda di Darunu, baminum di kampung kong kalau so mabo, pigi di Sawang (500 M dari kampung) kong mulai badola motor, deng oto.

Kita harus mengacungkan jempol buat KAPOLRI (KAPOLSEK WORI) dan jajarannya dapat menggelar kegiatan ini. Dan diharapkan aparat kepolisian lebih cepat bertindak untuk melakukan pembinaan kepada mereka-mereka yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Tambah beliau.

Read more...

Tuturku di Natal ini














Tutur pejabat.....
Tidak korupsi...

Tutur pastor...
Perbanyak persembahan.....

Tutur Suster...
Suci Murni.....

Tutur Pendeta
perbanyak sampul dan pundi.......

Tutur petani....
Hasil pertanian melimpah......

Tutur Nelayan....
Harga ikan turun....

Tutur Pedagang.....
Sembako harus dinaikkan....

Tutur Mahasiswa....
BHP dihilangkan.....

Tutur Pelajar...
Rajin belajar...

Tutur Guru.....
SPP ditingkatkan.....

Lalu.......................

Apa Tutur Ku......
Tutur Mu..........
Di Natal ini......................????
MerryXmas "N" Happy New Year
25 desember 2008 & 1 january 2009

Read more...

ADD kenapa harus dipungli?

Alokasi Dana Desa (ADD) dikenal sebagai sebuah kebijakkan yang pro terhadap desa.

Karena ADD merupakan salah satu logistik untuk membangun desa. Di Minahasa Utara sudah dilakukan pencairan.

Pola dan Mekanisme pencairan dana ADD di MINUT, menggunakan mekanisme spesific grant atau alokasi khusus dimana dana yang diserahkan ke desa telah diatur oleh pemda dan pemberiannya dilakukan secara bertahap. ADD untuk desa-desa di Kecamatan Wori besarannya Rp.40.000.000.00;-.Tahap pertama dicairkan sekitar bulan september sebesar Rp.20.000.000.00;- dan sisanya pada bulan desember 2008 sebesar Rp.20.000.000.00;-

Alokasi Dana Desa ini sangat dibutuhkan oleh desa. Pemanfaatannya untuk fisik, pkk dan lain sebagainya.Namun sayangnya, ada juga yang melakukan pungli (pungutan liar) terhadap dana ini. Menurut hukum tua salah satu desa di Kecamatan Wori, pada pencairan tahap pertama dari (oknum) pihak kecamatan sudah meminta jatah sebesar Rp.500.000.00;- karena Kecamatan sudah membantu melakukan pengecekkan terhadap 'Perdes'.

Pada tahap kedua ini, kembali dari pihak Kecamatan Wori meminta jatah sebesar Rp.800.000.00;- dengan alasan untuk diberikan kepada Banwas Minut. Hukum Tua meminta untuk dibuatkan kwitansi penerimaan tetapi "oknum" tersebut menolaknya. Bagaimana kami bisa membuat laporan pertanggungjawaban kalau ada sebagian uang tidak kami pergunakan ?. Apakah ini untuk desa atau bukan....? Tanya beliau...... Dan apakah harus ada jatah-jatahan seperti itu??

Read more...

Kamis, 11 Desember 2008

ITANG SITU NE.........


Om Ungke memang nelayan yang rajin. Setiap hari, dia selalu bakalao. So satu minggu turung bakalao, Om Ungke belum dapa hasil yang memuaskan. De pe maitua Uto deng Opo de pe anak, so marah-marah. Mar Itu pagi, Om Ungke pigi bakalao ulang.

Om Ungke memang mujur. Dia ada dapa tu ikang geropa deng bobara besar-besar kong banya. Om ungke so ba smore kong pulang. Sampe di pante, Om Ungke langsung bekeng bersih tu ikang, supaya Uto deng Opo so nya repot bekeng bersih di rumah. Bekeng bersih ikang, Om Ungke lei bekeng bersih de pe badang/bacuci.


Om Ungke so klar bekeng bersih tu ikang, cucu di tali kong gantong di pendayung. Om Ungke bajalang pulang ke rumah sambil pikul itu ikang. Biasa, Om ungke bajalang iko jalan blakang lantaran nya jaga dapa. Mar ini Om Ungke iko jalan besar karena dapa banya, tau jo to po.....

Di jalang dia ada baku dapa deng orang-orang. Orang-orang cuma da tetawa lia pa Om Ungke mar dia cuek. Kong dia ada baku dapa deng tanta Nonce:


Tanta Nonce : Ungke..... banya situ e..........................

Om Ungke : Banya no.........................( tersenyum)......kiapa......

Tanta Nonce : Besar situ ne................

Om Ungke : Besar no..........sapa dulu .....ungke ini.............

Tanta Nonce : Itang situ ne............

Om Ungke : Itang no................kiapa..... hari- hari bakalao no......

Om Ungke bajalang terus kong baku dapa deng tanta Merry.

Tanta Merry : Ungke ....besar kote ngana ...........

Om Ungke : Besar no.....................

Tanta Merry : Itang situ ne.................

Om Unke : ( heran ) Itang.........?? Apa ngana bilang.........

Tanta Merry : Itang situ ne.... (tunjung pa Om Ungke)


Om Ungke : ( Kage ) wa......h...h......h


Om Ungke takage lantaran dia nya pake celana. Smore dapa banya ikang lupa pake celana. Orang-orang da tetawa kote lantaran lia Om Ungke pe "torpedo" da gantong-gantong kong itang sehingga orang bilang "Itang situ ne......."

Read more...

Selasa, 09 Desember 2008

Kirim pa sapa dang??








(Manado Only)

Tanta Nenci pe anak pe nama Robert. Dorang adalah penduduk, di salah satu desa di Kecamatan Wori. Pagi itu, ibu Nenci mo ke pasar di Manado. mo bawa akang kopra. Robert minta pa depe mama, untuk isi akang pulsa. Karena di dorang pe kampung nya ada yang bajual pulsa. Robert ada tulis tu nomor hp, di kertas spanggal, kong kase pa de pe mama.

Sampe di Manado (Jengki), Tanta Nenci pigi di tampa bajual pulsa :

Tanta Nenci : Ade....isi akang pulsa dang....

Penjaga : brapa de pe nomor dang tanta?

Tanta Nenci : Napa ini, anak da tulis tadi

Penjaga :( Ambe kong isi) Tanta..... itu pulsa so takirim ne......

Tanta Nenci : Wa...h ( kaget) kirim pa sapa dang tu pulsa..?
Da kirim di oto mana dang kasiang ?
Kage salah oto ini.
Kiapa nya kirim pa kita so ??

Kita ini dari tadi da tunggu, ngoni nya kirim pa kita.

(Tanta Nenci so marah)


Penjaga : Ini tanta, so takirim. Lia jo di hp. Napa.....

Tanta Nenci: Iyo.....kita da lia mar kiapa ngoni nya kirim pa kita so?
Kita pe anak mo bilang apa kasiang ?. Kita ne mau bayar.

Deng kita mo tunggu sini sampe ngoni kase tu pulsa.


Dorang so baku ambe. Kebetulan ada polisi, kong dia lei mo isi pulsa di tampa itu. Om polisi mulai kase penjelasan pa Tanta Nenci. Kong tanta Nenci pigi dari situ. Tanta Nenci pigi bukang mangarti deng tu penjelasan mar lantaran tako deng tu polisi. Tanta Nenci iko bilang pa tu penjaga " Awas ngana e...).

Read more...

Rabu, 03 Desember 2008

Darah Biru

Soeharto, pada masa kepemimpinannya sebagai presiden RI, banyak disorot soal praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Rezim ini sejak tahun 1998 lengser. Jadi, sudah 10 tahun. Dan Bapak Pembangunan ini sudah meninggal dunia. Walau sudah sepuluh tahun dan Pak Harto telah berpulang ke rumah Allah, tetapi praktek KKN masih tetap dilakoni para pejabat kita.


Tulisan ini, bukan mau menghakimi atau mau mengganggu Almarhum, yang sudah tenang di alam sana. Tetapi sebagai kritikan terhadap para pejabat kita, yang masih enggan melepaskan praktek ini. Mungkin mereka udah terlena kali ya?

Korupsi saat ini lebih banyak terjadi di daerah, baik di tingkat propinsi maupun di tingkat kabupaten. Dan kabupaten yang baru dimekarkan juga, tidak takut melakukan praktek ini. Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) sudah gencar melakukan pemeriksaan sampai pada penangkapan dan penahanan. Mungkin udah jerah kali ya??

Disamping praktek korupsi diatas, pejabat kita juga gemar melakukan praktek Kolusi dan Nepotisme. Menjelang pemilihan umum (PEMILU) 2009, anak, istri, mantu, cucu, ceceh dan cicit pun berlomba menjadi calon legislatif. Dan mereka mendapatkan nomor urut yang bagus. Karena orang tuanya atau opanya Gubernur, Bupati atau Walikota. Mungkin mereka darah biru? atau mereka itu orang gelojoh alias rakus. Anda yang mengambil kesimpulan sendiri.

Read more...

About This Blog

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP