Kamis, 30 Oktober 2008

Berhenti Sejenak

Perjalanan Ziarah kehidupan di dunia ini kadang terasa ada suka-cita yang membuat senang, tersenyum sekaligus tertawa bahagia namun kadang juga ada duka cita yang menyertainya sehingga membuat sedih, bahkan sampai menitikkan air mata. Memang semua lika-liku itu tetap ada dalam parade kehidupan di mayapada ini tapi bagaimana kita berusaha untuk bisa tegar dalam menghadapi semua itu?? Saya yakin dan percaya bahwa anda punya solusi masing -masing. Di tengah samudra yang begitu luas hanya dengan mengandalkan sebuah dayung, saya terus berusaha untuk menggapai impian untuk bisa sampai di dermaga tujuan masa depan walau terkadang arus dan gelombang, angin dan juga badai serta ikan - ikan buas menemani perjalanan ini. Dalam perjalanan dari sebuah dusun kecil bernama Homa di Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur hingga sampai di Manado, Sulawesi utara banyak sekali orang yang saya temui, hutan rimba dan gunung sudah saya lalui dan laut yang biru dan luas sudah saya sebrangi.Walau perjalanan ini belum terlalu jauh tapi saya bangga bisa melewatinya dan Semua itu menjadi sebuah pengalaman yang sulit dilupakan dan terekam dalam kata dan tulisan dalam diary kehidupan dan juga pemandangan yang indah dan unik dipotret menjadi sebuah bingkai foto yang indah dan saya yakin menarik. Berhenti sejenak untuk mengingat kembali pengalaman masa lampau sekaligus merefleksikannya untuk menatap pengalaman di hari esok sekaligus belajar hal - hal yang baru. Saya terus terang saja, baru mulai belajar soal komputer dan internet dan belajar menulis di blog ini berkat petunjuk dari teman - teman saya di Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Manado. Dengan susah payah saya berusaha untuk memahami apa yang diajarkan tersebut dan hasilnya adalah saya dapat menulis di blog ini walau masih sederhana. Terima kasih untuk semua teman - teman yang sudah mendukung dan mensuport saya dan harapan saya masukkan berupa kritik dan saran yang membangun baik dari teman -teman di kantor maupun dari para pembaca yang sempat membaca blog ini saya mengucapkan terima kasih.

Read more...

Selasa, 28 Oktober 2008

Masyarakat Di Kecamatan Wori

Desa Budo

Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan Manado sebagai salah satu NGO/LSM di Sulawesi Utara terus berupaya membantu masyarakat kecil dengan program Micro Finance atau keuangan mikro. Program ini terlaksana berkat bantuan dari Canada Fund. Tahun 2006 -2007 program ini dilaksanakan di Desa Budo dan Talawaan Atas, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Desa Budo secara geografis berada di pinggir pantai dan sebagian masyarakatnya bermata pencarian sebagai nelayan. Dengan Latar belakang kehidupan sebagai nelayan ini, mereka mengajukan pinjaman dalam bentuk peralatan/mesin ketinting dan mesin kompresor dan juga perahu bagi bapak - bapak dan untuk kaum perempuan dalam bentuk uang tunai bagi mereka yang punya usaha seperti : tibo - tibo ikan, Pisang, penjual kue dan juga penjual nasi kuning, dll. Untuk nelayan yang mengajukan pinjaman dalam bentuk ketinting dan kompresor, mereka langsung ke toko di Manado untuk membeli peralatan/mesin tersebut tanpa ada intervensi dari pihak manapun.

Untuk nelayan yang membeli mesin ketinting dan kompresor, diberikan pelatihan secara khusus dari pihak LPTP Manado. Pelatihan ini diberikan dengan tujuan apabila terjadi kerusakkan terhadap alat/mesin tersebut pemilik sudah bisa memperbaikinya sendiri atau memperbaikinya secara bersama -sama dengan anggota lain yang mengikuti pelatihan apabila pemilik masih takut/ragu untuk melakukan perbaikan sendiri. Pada awalnya diberikan teory/penjelasan bagaimana proses kerja mesin ketinting dan dilanjutkan dengan pembongkaran dan pemasangan kembali. para nelayan yang mengikuti pelatihan mesin sampai saat ini dapat membongkar mesin ketinting sendiri kalau terjadi kerusakkan. Disamping memberikan pelatihan, LPTP Manado juga memberikan peralatan berupa kunci-kunci, tang, oben, dll, dilengkapi dengan berita acara penyerahan alat.

Peralatan ini diberikan dengan tujuan apabila terjadi kerusakkan terhadap alat/mesin di lapangan ( Desa ) maka mereka dapat menggunakan peralatan yang diberikan tersebut. Tujuan yang lebih universal dilakukan pelatihan dan pemberian peralatan ini adalah: Apabila terjadi kerusakkan terhadap alat/mesin mereka di Desa maka mereka tidak perlu membawa alat tersebut untuk diperbaiki di bengkel /toko di Manado yang membuat mereka harus mengeluarkan ongkos untuk biaya transportasi dan biaya perbaikan.





Pelatihan Mesin Ketinting bagi Nelayan











Peralatan yang diberikan ke Nelayan











Penyerahan Peralatan







Untuk kaum perempuan/ibu diberikan pinjaman dalam bentuk uang tunai bagi yang punya usaha seperti : penjual nasi kuning, tibo -tibo ikan, pisang, penjual kue, warung, dll. Untuk kaum perempuan, modal awal yang diberikan sebesar Rp.500.000 dan akan ditingkatkan apabila angsuran/penyetorannya bagus. Pemberian pinjaman akan ditingkatkan sesuai dengan raport masing - masing peminjam yang dinilai dari buku angsuran. Pemberian penjaman dan angsuran dilaksanakan setiap tanggal 8 dalam bulan berjalan dan dilakukan di lapangan. Field Staff/Staf lapangan selalu berada di sana untuk memberikan motifasi dan berdiskusi dengan masyarakat tentang berbagai hal yang terjadi baik untuk program maupun persoalan yang terjadi di desa dan bersama mencari solusinya. Solusi yang di ditemukan tersebut kemudian diinformasikan ke LPTP Manado dan juga ke pemerintah desa. Jika dibandingkan dengan koperasi atau Lembaga kredit yang lain program dari LPTP Manado menurut masyarakat Budo sangat membantu karena mereka bisa mengadukan pengeluhan untuk belum melakukan penyetoran atau hanya membayar bunga pinjaman kalau terjadi kendala di dalam rumah tangga mereka seperti: Sanak Keluarga yang mengalami duka, anak
/suami yang sakit, dll.Dengan adanya kendala - kendala ini maka keungan mereka sudah menipis sehingga belum bisa melakukan penyetoran dan LPTP Manado memaklumi dan mengerti dengan keadaan yang terjadi pada setiap anggotanya. Sekarang ini sudah banyak koperasi dan lembaga kredit yang masuk ke Desa Budo tetapi mereka ini tidak pernah mengerti dengan keadaan yang terjadi pada nasabah/anggotanya,ungkap para ibu.







Pencairan dan Angsuran Kelompok ibu.

Read more...

About This Blog

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP