Minggu, 30 November 2008

sebaiknya minyak langka dari pada air langka

Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, baik yang tinggal di perkotaan maupun tinggal di pedesaan. Dan air yang diharapkan adalah air yang bersih atau "higienis" menurut ukuran kesehatan.
Jika air tidak ada maka orang akan berusaha untuk mendapatkannya.

Setiap musim panas, orang Darunu "berlomba" antrian untuk mendapatkan air bersih dari bak yang dibuat oleh dinas PU. Sekitar jam 03.00 pagi, masyarakat dengan gerobak dorong mulai antri. Bahkan ada yang antri sampai larut malam. Menurut Masyarakat, ini merupakan kebiasaan mereka kalau musim panas tiba. Apabila air di bak PU sudah habis, pilihannya pada sumur di tengah kampung. Lebih baik antri minyak tanah atau bensin daripada antri air. Karena antri minyak cuma satu kali. Antri lagi kalau sudah habis, tapi untuk air setiap hari antri.


Sumur ini kalau pada musim hujan, masyarakat memanfaatkannya untuk MCK (Mandi,Cuci, Kakus) tapi kalau musim panas dijadikan air minum. Dengan Timba dari daun "WOKA" mereka sampai antrian di sini.


Menurut Hukum Tua Desa Darunu,Bapak Nestor Zala: Saat ini kami menunggu bantuan dari Dinas Kesejahteraan Sosial Minahasa Utara berkaitan dengan pengadaan air bersih. Anggarannya sekitar seratus jutaan. Kami sudah menghubungi pemilik lahan dari Desa Talawaan Atas, Sebagai persiapan. Karena lokasinya di Ake Trei (Gunung piring). Mata air ini biar musim panas tidak pernah kering. Dan pastinya masyarakat tidak akan antrian lagi. Harapan beliau semoga bantuan ini cepat dicairkan dan cepat pula untuk dikerjakan. Supaya musim panas tiba, kami tidak antrian seperti tahun- tahun kemarin.

Kami juga menunggu bantuan dari pemerintah soal drainase. Usulan ini sudah kami sampaikan dalam Musrembang dimana harus dibuat drainase di dalam kampung. Namun semua usulan yang disampaikan dalam musrembang waktu yang lalu belum ada realisasinya.

0 komentar:

About This Blog

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP