Senin, 13 Juli 2009

Belajar berteman, Teman belajar

Saat ini, banyak sekali proyek atau bantuan, berkaitan dengan pelestarian hutan mangrove. Baik dari pemerintah, seperti dinas kehutanan,dll maupun pihak swasta, yang peduli untuk melakukan rehabilitasi terhadap hutan mangrove. Pemerintah dan swasta, bekerja sama dengan masyarakat lokal, untuk melakukan pembibitan dan penanaman. Ide atau gagasan, untuk melakukan rehabilitasi hutan mangrove ini, berasal dari pemerintah atau pihak swasta. Sedangkan masyarakat hanya sebagai pelaksana saja. Dan ide atau gagasan ini, disertai dengan uang untuk membayar masyarakat lokal. Disatu sisi, membuat masyarakat menjadi semangat dalam bekerja, dan mendapatkan lapangan pekerjaan, yang walaupun dalam jangka waktu yang tidak terlalu panjang. Di sisi lain, menciptakan masyarakat yang berorientasi pada uang dan uang. Pemberdayaan masyarakat belum diterapkan secara maksimal.


Namun ada juga masyarakat, yang walaupun tanpa bantuan dan dukungan dana, mereka mau melakukannya sendiri. Seperti yang dilakukan oleh Bapak Raslom Kakalang dari Desa Darunu, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Sejak Tahun 2005, Bapak Raslom yang biasa disapa Akang Ra, oleh masyarakat di desanya,sudah mulai menanam bibit pohon Mangrove. Namun bibit yang ditanam semuanya mati, karena dicabut oleh orang -orang yang belum mengerti, manfaat dari hutan mangrove dan juga jenis bibit dan tingkat salinitas.Ide penanaman mangrove ini muncul, karena banyak sekali lahan kritis yang ada di desanya. Lahan kritis akibat pengalihan fungsi lahan menjadi tambak/empang. Walau bibit yang ditanam, pada umumnya mati, Bapak Raslom Kakalang tidak pernah patah arang.Beliau terus menanam dan menanam. Dari pengalamannya menanam mangrove, Bapak Raslom dapat belajar secara otodidak. Beliau mulai bisa membedakan jenis bibit dan lokasi pertumbuhan bibit, substrat dan salinitas.



LPTP Manado dan Danone Aqua, akan melakukan pembangunan fasilitas mangrove park di Desa Darunu dan Keluarahan Tongkaina, lingkungan IV (Bahowo). Persiapan awal adalah pembentukkan kelompok. Karena kelompok akan menjadi motor penggerak dalam program ini. Nama kelompok Bahari untuk Desa Darunu. Bapak Raslom Kakalang tertarik kemudian bergabung dengan kelompok ini. Program kelompok saat ini, adalah melakukan pembibitan bakau dan penyulaman. Pembibitan yang dikembangkan oleh kelompok Bahari, akan dijual ke PNPM Lingkungan yang saat ini masuk di Desa Darunu. Anggota kelompok Bahari, sangat percaya dan bergantung pada Bapak Raslom Kakalang karena kinerja dan pengalaman belajarnya, melebihi kemampuan anggota kelompok yang lain. Semangat Partisipasi dan kerja keras, yang telah ditunjukkan oleh Bapak Raslom Kakalang, mudah - mudahan ditiru dan dilaksanakan oleh anggota kelompok dan kita semua.

0 komentar:

About This Blog

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP